Goa pindul terletaK di desa Bejiharjo, Gunung Kidul , Jogjakarta. Asal
usul goa Pindul yaitu berawal dari kisah Ki Juru Mertani dan Ki Ageng
Pemanahan yang diutus oleh Panembatan Senopati di Mataram untuk membunuh
bayi dari Mangir Wonoboyo dan Mangiran, dimanan Mangir Wonoboyo adalah
putri dari Panembatan Senopati itu sendiri. Dalam perjalanan kedua abdi
tersebut membuat kesepakatan untuk tidak membunuh bayinya melainkan
membawanya ke sebuah daerah yaitu bertempat di dusun Karangmojo. Kedua
abdi tesebut berencana memandikan sang bayi, kemudian Ki Juru Mertani
menaiki sebuah bukit disana dan dengan kesaktian yang dimilikinya tanah
bukit yang diinjakknya pun runtuh dan terbentuklah lobang dengan aliran
air di bawahnya.
Melihat itu semua maka dimandikanlah sang bayi di sungai tersebut, tak
sadar saat dimandikan pipi sang bayi terbentur oleh sebuah batu yang ada
di dalamnya (dalam bahasa jawa Kebendul). Atas peristiwa itu maka
tempat tersebut dinamakan Gua Pindul.
Namun dari kepercayaan masyarakat di desa Bejiharjo mempercayai ceritra
Guo Pindul berawal dari pengembara Joko Singlulung yang mencari ayahnya.
Setelah beberama lama melewati berbagai halangan dan rintangan maka
bertemulah Joko Silulung dengan goa yang berada di desa Bejiharjo.
Kemudian masuklah ia kedalam goa tersebut , tidak sadar saat masuk
kedalam goa itu pipi Joko Singlulung terbentur (Jawa Kebendul) oleh
sebuah batu besar. Dan pada akhirnya untuk mengenang peristiwa itu, maka
gua tersebut dinamakan Gua Pindul (Pi = pipi , Ndul = Kebendul).
Wisata Gua Pindul
Menyusuri sungai menggunakan perahu karet merupakan hal yang biasa,
namun jika sungai itu mengalir di dalam gua yang gelap dan sunyi tentu
saja akan menjadi petualangan yang mengasyikkan sekaligus menegangkan.
Gua Pindul, salah satu gua yang merupakan rangkaian dari 7 gua dengan
aliran sungai bawah tanah yang ada di Desa Bejiharjo, Karangmojo,
sensasi petualangan tersebut akan kita dapatkan disana. Selama kurang
lebih 45 - 60 menit wisatawan akan diajak menyusuri sungai di gelapnya
perut bumi sepanjang 350 m menggunakan ban pelampung. Petualangan yang
memadukan aktivitas body rafting dan caving ini dikenal dengan istilah
cave tubing.
Tidak diperlukan persiapan khusus untuk melakukan cave tubing di Gua
Pindul. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah ban pelampung, life vest,
serta head lamp yang semuanya sudah disediakan oleh pengelola kawasan
wisata Gua Pindul. Aliran sungai yang sangat tenang menjadikan aktivitas
ini aman dilakukan oleh siapapun, mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa. Waktu terbaik untuk cave tubing di Gua Pindul adalah pagi hari
sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB. Selain karena airnya tidak terlalu
dingin, jika cuaca sedang cerah pada jam-jam tersebut akan muncul cahaya
surga yang berasal dari sinar matahari yang menerobos masuk melewati
celah besar di atap gua.
Kita akan diajak oleh pemandu wisata untuk melewati dan menelusuri Gua
Pindul sambil diceritakan asal-usul terbentuknya / terjadinya Gua Pindul
(seperti pada artikel diatas). Selain menceritakan tentang legenda Gua
Pindul, pemandu pun akan menjelaskan ornamen yang ditemui di sepanjang
pengarungan. Di gua ini terdapat beberapa ornamen cantik seperti batu
kristal, moonmilk, serta stalaktit dan stalagmit yang indah. Sebuah
pilar raksasa yang terbentuk dari proses pertemuan stalaktit dan
stalagmit yang usianya mencapai ribuan tahun menghadang di depan.
Terdapat bentukan batu yang dipercayai dapat menambah kekuatan pria jika
kita melewati dan menyentuhnya. Tak lama dari situ giliran untuk para
wanita, dimana kita bertemu dengan tetesan yang dipercayai dapat membuat
awat muda apabila wajah yang cantik terkena tetesan tersebut. Di
beberapa bagian atap gua juga terdapat lukisan alami yang diciptakan
oleh kelelawar penghuni gua. Di tengah gua terdapat satu tempat yang
menyerupai kolam besar dan biasanya dijadikan tempat beristirahat
sejenak sehingga wisatawan dapat berenang atau terjun dari ketinggian.
ketika team Kurnia Tour masih menikmati indahnya ornamen gua di sela
bunyi kepak kelelawar dan kecipak air, mendadak pengarungan sudah sampai
di mulut keluar gua. Bendungan Banyumoto yang dibangun sejak jaman
Belanda dengan latar belakang perbukitan karst pun menyambut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar